Koleksi dokumen jim supangkat
Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini. Catatan : Jim adalah teman seangkatan waktu kuliah di ITB dahulu angkatan , penulis masuk jurusan Komunikasi, sedangkan Jim jurusan patung. Sekolah bisa sama, tapi nasib berlainan. Rasanya menarik untuk menuliskan tentang orang yang satu ini. Di bawah ini disertakan artikel kuratorial Jim tentang lukisan "realisme" gaya Yogya, Chusin Setiadikara.
Karya Jim Supangkat, salah satu koleksi dokumentasi Jim Supangkat dalam buku "Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia".
Catatan penulis. Ini hanya sebuah analogi, hal yang agak istimewa, sejak awal sekolah seni di Yogya memang melatih murid-muridnya untuk menggambar secara benar. Walaupun Chusin bukan alumni Yogya, sebab dia pada dasarnya otodidak dan pernah belajar pada pelukis Lee Man Fong. Pria yang lahir 2 Mei di Makassar, Sulawesi Selatan ini banyak mewarisi darah seni dari paman dan kakeknya.
Sehingga wajar bila sejak kecil ia telah mulai melukis dan bercita-cita menjadi pelukis. Kehidupan berkesenian memang telah dirasakannya sejak kecil. Terlebih lagi, ayahnya adalah kolektor benda seni. Pada tahun an Jim menjadi penggagas Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, yang diikuti oleh banyak seniman pada masa itu.
Jim Supangkat, Video Dokumentasi - Biennale Seni Rupa Jakarta IX Beranda Pelaku Seni Karya Seni Koleksi Dokumen Katalog Perpustakaan FAQ Kontak.
Gerakan itu merupakan bentuk pemberontakan terhadap seni rupa pada masa itu, yang dianggap cenderung bersifat amatir. Jim Supangkat adalah seniman yang awalnya juga berprofesi sebagai wartawan. Ia bahkan sempat menduduki jabatan Redaktur Pelaksana Majalah Tempo.